Selasa, 19 April 2016

ANALISA KERUSAKAN DAN PERBAIKAN PIPA INJECTOR MESIN KOMATSU TYPE SAA12V140-P1150 DI PLTD DOMPU

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan telaahan staf dengan judul “Analisa Kerusakan dan Perbaikan Pipa Injector Mesin Komatsu Type SAA12V140-P1150 di PLTD Dompu” sebagai evaluasi terhadap kegiatan on the job training (OJT) untuk pengangkatan sebagai pegawai tetap di PT. PLN (Persero) di Wilayah Nusa Tenggara Barat.
            Selama mengikuti OJT, banyak sekali bimbingan dan dukungan yang diberikan kepada penulis. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada :
1.      Orang tua penulis yang telah membimbing dan memberi arahan serta nasihat hingga saat ini.
2.      Bapak Eko Wardoyo selaku Manajer PT. PLN (Persero) Pusat Listrik Dompu sekaligus mentor utama penulis yang telah membimbing selama kegiatan OJT.
3.      Seluruh karyawan di lingkungan PT. PLN (Persero) Pusat Listrik Dompu.
Penulis menyusun Telaahan Staf ini dengan segenap kemampuan dan tidak terlepas dari kekurangan dan keterbatasan, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan Telaahan Staf ini.
Akhirnya, penulis berharap tulisan ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak yang membacanya. Khususnya, bagi kepentingan perusaahan PT. PLN (Persero).







DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................
KATA PENGANTAR..................................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR....................................................................................................
DAFTAR TABEL.........................................................................................................
ABSTRAK....................................................................................................................
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
I.
II.
III.
IV.
V.
VI.
VII.
VIII.

LATAR BELAKANG.....................................................................................
PERMASALAHAN........................................................................................
PERSOALAN..................................................................................................
PRA ANGGAPAN..........................................................................................
FAKTA YANG MEMPENGARUHI..............................................................
PEMBAHASAN..............................................................................................
KESIMPULAN...............................................................................................
TINDAKAN YANG DISARANKAN............................................................
REFERENSI
LAMPIRAN
1
2
3
4
5
6
16
17




DAFTAR GAMBAR

Gambar 6.1
Gambar 6.2
Gambar 6.3
Gambar 6.4
Gambar 6.5
Sistem pengabutan common rail.................................................................
Sistem pengabutan pompa pribadi..............................................................
Pengabutan sistem distribusi.......................................................................
Pengabutan sistem unit pengabut................................................................
Sistem bahan bakar untuk mesin-mesin kecil di PLTD Dompu.................

7
8
9
10
12













DAFTAR TABEL

Tabel 6.1.
Tabel 6.2.
Tabel 6.3.
Tabel 6.4.
Tabel 6.5.
Tabel 6.6.
Tabel 6.7.
Standard ukuran pipa baja........................................................................
Hasil dari perbaikan..................................................................................
Daya mampu mesin sebelum perbaikan...................................................
Pemakaian bahan bakar terhadap produksi kWh sebelum perbaikan......
Daya mampu mesin setelah perbaikan.....................................................
Pemakaian bahan bakar terhadap produksi kWh setelah perbaikan.........
Tabel saving kWh yang didapatkan setelah sebesar 298 Rp/kWh...........
11
13
14
14
14
14
15












ABSTRAK
            Pipa injector adalah salah satu komponen pada sistem bahan bakar mesin diesel yang sering mengalami gangguan yang akhirnya mesin tidak bisa beroperasi secara normal, bahkan menyebabkan tidak bisa beroperasi sama sekali. Karena fungsi komponen tersebut sangatlah penting sehingga butuh perhatian khusus terutama pemeliharaan yang benar. Setelah dilakukan analisa dan perbaikan pipa injector yang mengalami gangguan pada mesin diesel Komatsu Type SAA12V140-P1150, permasalahnnya adalah kerusakan mekanis yang disebabkan antara lain oleh getaran mesin, terjadi gesekan antara pipa-pipa tersebut hingga menyebabkan kebocoran. Setelah dianalisa, pipa injector atau pipa tekanan tinggi tersebut terbuat dari baja yang bersifat keras namun cendrung getas. Sifat yang keras dan cenderung getas ini  mengakibatkan pipa mudah terkikis. Ditambah lagi injector yang mengalami penyumbatan mengakibatkan bertambah banyaknya kebocoran pada pipa tekanan tinggi. Langkah perbaikan yang dilakukan ialah mengelas pipa-pipa yang bocor dengan las kuningan. Selain itu, kerusakan spare part tersebut berdampak pada Specific Fuel Consumption (SFC) pada mesin tersebut. SFC mesin Komatsu Type SAA12V140-P1150 sebelum dilakukan perbaikan adalah  0,2900 ltr/kWh setelah dilakukan perbaikan, menjadi 0,2652ltr/kWh telah menyelamatkan saving kWh produksi sebesar 298 Rp/kWh.

Kata kunci : Injector, SFC, kWh produksi.




BAB I
LATAR BELAKANG
Sebagian besar mesin pembangkit PT. PLN (Persero) Wilayah NTB masih menggunakan Diesel dengan berbahan bakar minyak. Dengan kondisi ini PT. PLN (Persero) Wilayah NTB Area Bima khususnya Pusat Listrik Dompu melakukan upaya kontinuitas ketersediaan daya pembangkit mesin diesel sehingga diperlukan kecepatan penanganan gangguan pada sistem bahan bakar. Dengan cara memperbaiki pipa injector mesin Komatsu  Type SAA12V140-P1150 di PLTD Dompu yang mengalami gangguan diharapkan bisa tercapainya target kinerja.
Pipa injector adalah salah satu komponen pada sistem bahan bakar mesin diesel yang sering mengalami gangguan yang akhirnya mesin tidak bisa beroperasi secara normal, bahkan menyebabkan tidak bisa beroperasi sama sekali. Karena fungsi komponen tersebut sangatlah penting sehingga butuh perhatian khusus terutama pemeliharaan yang benar.
Kerja pipa injector yang baik akan mempengaruhi keandalan suatu mesin diesel, serta menentukan boros dan tidaknya pemakaian bahan bakar mesin diesel itu sendiri. Dengan pemeliharaan yang baik dan benar diharapkan ketersediaan daya mampu mesin tidak berkurang, efisiensi dari sisi pemakaian bahan bakar dan kinerja unit akan tercapai.









BAB II
PERMASALAHAN
Dari uraian latar belakang tersebut diatas bahwa fungsi pipa injector sangat penting sehingga kami melakukan perhatian khusus tentang bagaiamana cara perbaikan yang baik bila mengalami gangguan. Sehingga, apabila mesin tersebut mengalami gangguan bisa diatasi dengan cepat dan mesin dapat beroperasi kembali.
Permasalahan yang sering terjadi pada pipa injector adalah seringnya terjadi kebocoran pada pipa tersebut yang diakibatkan getaran mesin dan menimbulkan gesekan antar pipa dengan mesin hingga menyebabkan kebocoran. Setelah dianalisa, pipa injector atau pipa tekanan tinggi tersebut terbuat dari baja yang bersifat keras namun cendrung getas. Sifat yang keras dan cenderung getas ini  mengakibatkan pipa mudah terkikis. Ditambah lagi injector yang mengalami penyumbatan mengakibatkan bertambah banyaknya kebocoran pada pipa tekanan tinggi.
Untuk hal itu, yang terpenting dilakukan adalah memperbaiki pipa injector yang mengalami gangguan. Dengan cara tersebut diharapkan mesin diesel Komatsu Type SAA12V140-P1150 dapat beroperasi kembali secara normal.










BAB III
PERSOALAN
Pipa injector mesin diesel Komatsu Type SAA12V140-P1150 adalah jenis khusus yang tidak mudah didapatkan di pasaran serta pengadaannya harus melalui proses pemesanan yang pada akhirnya akan memakan biaya serta waktu yang cukup lama, untuk  mendapatkan pipa injector yang ingin dipesan tersebut. Karena biaya dan waktu yang lama tersebut perlu dilakukan penghematan biaya dan waktu.
Selain itu, akibat dari kebocoran pipa tekanan tinggi tersebut pemakaian HSD (High Speed Diesel) pada mesin Komatsu Type SAA12V140-P1150 menjadi boros dan tidak sebanding dengan produksi kWh yang dihasilkan.
Untuk itu, langkah perbaikan yang cepat ialah dengan mengelas pipa injector tersebut dengan menggunakan las kuningan. Diharapkan dengan langkah perbaikan ini akan berpengaruh terhadap ketersediaan daya mampu produksi kWh, efisisensi biaya, serta efisiensi terhadap pemakaian bahan bakar.











BAB IV
PRA ANGGAPAN
Dengan memperbaiaki pipa injector mesin diesel Komatsu Type SAA12V140-P1150 akan menurunkan pemakaian bahan bakar minyak (SFC) efisiensi terhadap biaya pemeliharaan. Disisi pembangkit, mempercepat ketersediaan daya pembangkit listrik mesin diesel, dan meningkatkan produksi kWh mesin serta kinerja Pusat Listrik Dompu akan lebih baik.
















BAB V
FAKTA YANG MEMPENGARUHI
1.      Kemampuan daya mesin menurun sehingga menyebabkan daya mampu kurang dari 80%. Sehingga, terjadi pemborosan pada pemakaian bahan bakar yang berpengaruh pada SFC mesin itu sendiri.
2.      Banyak bahan bakar yang tumpah di sekitar area mesin Komatsu Type SAA12V140-P1150 dikarenakan ada kebocoran.
3.      Jarak antara pipa-pipa injector sisi RE (Right Engine) sangat dekat dibandingkan sisi LE (Left Engine). Sehingga, pada saat mesin beroperasi getaran mesin mengakibatkan gesekan antara pipa-pipa tersebut.
4.      Material pipa tekanan tinggi maupun pipa injector terbuat dari material baja  yang keras namun cendrung getas. Sehingga, saat pipa-pipa tersebut bergesekan mengakibatkan kebocoran pada pipa-pipa tersebut.
5.      Separator yang kotor diduga menyebabkan injector mengalami penyumbatan yang menambah kebocoran pada pipa semakin membesar.











BAB VI
PEMBAHASAN
I.         LANDASAN TEORI
A.    PENGERTIAN SISTEM BAHAN BAKAR
Pengertian sistem bahan bakar adalah suatu sistem dimana bahan bakar dari tangki penyimpanan dialirkan ke silinder dan dikabutkan ke dalamnya dengan dibantu dengan sebuah pompa (Suhodo, 2002).
Sistem bahan bakar merupakan sistem yang sangat vital bagi keberhasilan operasi suatu motor diesel mengingat bahwa sangat berkaitan dengan penyediaan tenaga yang berasal dari bahan bakar.
Sistem pengabutan bahan bakar harus sempurna, karena bila sistem pengabutan bahan bakar yang tidak sempurna akan menyebabkan kekurangan tenaga atau tidak maksimal dan hal ini akan menimbulkan kerugian tenaga serta mempengaruhi daya motor.
B.     FUNGSI SISTEM BAHAN BAKAR
Sistem bahan bakar berfungsi untuk (Surbakty, 1985) :
a.       Mengalirkan bahan bakar dari tangki harian sampai ke  ruang bakar.
b.      Mengatur jumlah bahan bakar yang dikabutkan.
c.       Mengatur saat pengabutan yang tepat.
d.      Mengatur lamanya pengabutan.
e.       Mengabutkan bahan bakar dan memasukannya ke dalam silinder
f.       Mendistribusikan bahan bakar yang telah ditakar kesetiap silinder.
C.     METODE PENGABUTAN BAHAN BAKAR
Metode pengabutan bahan bakar yang banyak digunakan adalah sebagai berikut :
1.      Pengabutan sistem common rail
Sistem ini mempunyai pompa tunggal yang menekan bahan bakar kesebuah “header” (common rail atau tabung bersama) dengan tekanan yang tinggi.  Bahan bakar tersebut dialirkan ke pengabut melalui pipa bahan bakar tekanan tinggi.  Saat pengabutan bahan bakar oleh pengabut tersebut diatur oleh gerakkan kam (Boentarto, 1996).
Gambar  6.1 Sistem pengabutan common rail
Sistem pengabutan bahan bakar dengan common rail memiliki keuntungan, bahwa kontruksinya sederhana sehingga memudahkan dalam pemeliharaan, apabila karena suatu beban kecepatannya turun, secara otomatis aliran bahan bakar ke silinder bertambah (Daryanto, 2004).
2.      Pengabutan sistem pompa pribadi (Individual Jerk Pump)
Pada sistem pompa pribadi setiap silinder dilayani oleh satu pompa penekan bahan bakar.  Jadi, setiap pengabut dilayani oleh satu pompa penekan bahan bakar.  Pompa penekan bahan bakar adalah pompa plunyer yang dilengkapi dengan pengatur kapasitas pengabutan, sedangkan daya untuk menggerakkan pompa diambil dari daya motor itu sendiri.  Pompa penekan bahan bakar dihubungkan dengan nozel melalui pipa tekanan tinggi dan nozel akan memberikan bentuk pengabutan ke dalam silinder sesuai dengan bentuk mulut atau lubang nozel (Boentarto, 1996).
Gambar 6.2 Sistem pengabutan pompa pribadi
Pompa tipe ini memerlukan ketelitian yang tinggi, baik untuk keperluan timing maupun untuk pengontrolan jumlah bahan bakar yang dikabutkan.  Jumlah pengabutan bahan bakar setiap langkah pompa antara 1/2000 untuk beban penuh sedangkan pada keadaan motor diesel tanpa beban mencampai 1/100.000 dari volume silindernya (Daryanto, 2004).
3.      Pengabutan sistem distribusi
Pada sistem distribusi hanya menggunakan sebuah pompa penekan bahan bakar untuk melayani semua pengabut yang ada disetiap silinder.  Pada sistem ini pompa tersebut mengalirkan bahan bakar dengan tekanan tinggi masuk ke dalam distributor.  Pompa penekan bahan bakar pada sistem distributor juga dilengkapi dengan alat pengatur kapasitas (Arismunandar, 2002)
Gambar 6.3 Pengabutan sistem distribusi
4.      Pengabutan sistem unit pengabut
Pada sistem ini tidak diperlukan pipa-pipa tekanan tinggi karena pompa penekan bahan bakar dan pengabut dibuat menjadi satu kesatuan.  Pada setiap silinder dilayani oleh satu pengabut yang bekerjanya diatur oleh poros kam, batang penekan dan tuas.  Pada unit pengabut terdapat sebuah plunyer yang berfungsi untuk menaikkan tekanan bahan bakar, mengatur jumlah bahan bakar dan menentukan saat pemasukan bahan bakar ke dalam silinder (Boentarto, 1996).
Gambar 6.4 Pengabutan sistem unit pengabut
Sistem bahan bakar motor diesel dibuat sedemikian presisi agar dapat menghasilkan kemampuan yang cukup pada waktu tegangan tinggi.  Jika kebetulan terdapat kotoran kecil atau air masuk kedalam bahan bakar, maka daya tahan pemakaian pompa penekan bahan bakar dan pengabut yang merupakan bagian terpenting dari motor diesel dapat dikurangi.
D.    PIPA TEKANAN TINGGI.
Pipa pengabut bahan bakar tekanan tinggi adalah pipa yang menghubungkan pompa penekan bahan bakar dengan pengabut.  Pipa tersebut harus tahan terhadap tekanan tinggi karena itu pipa tersebut biasanya terbuat dari baja, berdinding tebal dan dibuat dengan diameter luar 6 mm dan diameter dalam 1,6 mm (Arismunandar,W dan Koichi Tsuda, 2004).
Pipa injector terbuat dari baja lunak. Tujuannya agar pipa tersebut tahan dengan tekanan tinggi bahan bakar pada mesin diesel. Komposisi campuran besi dan karbon, kadar karbon 0,1% - 0,3%, membuat sifat dapat ditempa dengan tanah liat. Digunakan untuk membuat mur, sekrup, pipa, dan keperluan umum dalam pembangunan. (Hari Amanto dan Daryanto, 1999).
Pipa tekanan tinggi dibuat dan direncanakan untuk suatu tekanan tertentu menurut spesifikasi mesin tersebut dengan pertimbangan besarnya tekanan serta penginjeksiannya. Oleh karena itu, dalam penggantian pipa injeksi ini harus disesuaikan dengan spesifikasi yang direkomendasikan oleh pabrik. Demikian pula dalam pembentukannya tidak boleh dibengkokan kurang dari radius 50 mm (2”) dan jangan sekali-kali membengkok dengan menggunakan bantuan pemanasan (Mohamad Arifin, 2012).
Standard ukuran pipa baja menurut JIS.
Inside Diameter
(mm)
Outside Diameter
(mm)
Nominal Size Pipe
(inch)
SGP (JISG3452)
(mm)
STPG-38 Sch.40
(JIS  G3454)
(mm)
STPG-38 Sch.80
(JIS G3454)
(mm)
6
10
15
20
25
32
40
50
65
80
100
125
150
200
250
300
350
400
450
500
10,5
17,3
21,7
27,2
34,0
42,7
48,6
60,5
76,3
89,1
114,3
139,8
165,2
216,3
267,4
318,5
355,6
406,4
457,2
508,0
0,25
0,375
0,5
0,75
1
1,25
1,5
2
2,5
3
4
5
6
8
10
12
14
16
18
20
2,0
2,3
2,8
2,8
3,2
3,5
3,5
3,8
4,2
4,2
4,5
4,5
5,0
5,8
6,6
6,9
7,9
7,9
-
-

1,7
2,3
2,8
2,9
3,4
3,6
3,7
3,9
5,2
5,5
6,0
6,6
7,1
8,2
9,3
10,3
11,1
12,7
-
-

2,4
3,2
3,7
3,9
4,5
4,9
5,1
5,5
7,0
7,6
8,6
9,5
11,0
12,7
-
-
-
-
-
-
Tabel 6.1. standard ukuran pipa baja




.
E.     SISTEM BAHAN BAKAR DI PLTD DOMPU
Sistem bahan bakar di PLTD Dompu menggunakan single pump dan distributor pump. Single pump hanya dipasang untuk mesin Yanmar  type Z280L-ET. Sedangkan, ditributor pump dipasang untuk mesin-mesin kecil.
Gambar 6.5 Sistem bahan bakar untuk mesin-mesin kecil di PLTD Dompu.

Mesin diesel Komatsu Type SAA12V140-P1150 mempunyai 12 cylinder. Tiap-tiap sisi engine mempunyai 6 cylinder. sistem bahan bakar yang digunakan adalah sistem pengabut distribusi. Dimana, masing-masing sisi engine mempunyai satu injection pump.

F.      PERBAIKAN PIPA INJECTOR
I.     Alat dan bahan
a.       Alat
-          Satu set toolbox.
-          Satu set las asetilen.
b.      Bahan
-          Satu buah kawat las kuningan.
-          Pijar.
-          Pipa overflow kepunyaan mesin diesel yang lain.
-          Selang.
II.  Langkah pembongkaran.
1.      Lepaskan tutup head cylinder.
2.      Buka semua baut nepel pada overflow pipe joint, pipa tekanan tinggi dan pipa overflow.
3.      Lepaskan pipa tekanan tinggi nomor 4 dan 5.
4.      Simpan baut-baut nepel serta ringnya di tempat yang aman agar tidak hilang.
5.      Perhatikan secara visual pipa-pipa tersebut yang mengalami kebocoran.
III.    Langkah perbaikan.
1.      Untuk pipa yang mengalami kebocoran dilas dengan mengunakan las kuningan. Pengelasan dilakukan di bengkel las di luar PLTD Dompu.
2.      Untuk pipa yang patah diganti dengan yang serupa, dikarenakan tidak tersedianya spare part di PLTD Dompu.
IV.    Tabel perbaikan.
NO.
PIPA INJECTION PUMP
KETERANGAN
PERBAIKAN
1
Overflow pipe joint
Bocor/hampir patah
Dilas
2
Overflow
Patah
Diganti
3
Pipe high pressure 4 RE
Bocor
Dilas
4
Pipe high pressure 5 RE
Bocor
Dilas
Tabel 6.2. hasil dari perbaikan
V.                Langkah pemasangan.
1.      Pasangkan terlebih dahulu overflow pipe joint dan pipa overflow. Perhatikan ring-ring pipa tersebut agar lengkap di sisi dalam dan sisi luar pipa. Untuk mengikat pipa tersebut dengan baut nepel jangan sampai terlalu kencang agar tidak patah.
2.      Kemudian, pasangkan kembali pipa tekanan tinggi nomor 4 dan 5. Perhatikan pada saat mengencangkan mur atas dan bawah pastikan tidak miring.
3.      Potong sebagian selang kemudian dipasang diantara sela-sela pipa tekanan tinggi agar tidak terjadi gesekan antara pipa-pipa yang bersentuhan.





VI.    Hasil dan pembahasan
1.      Sebelum perbaikan.
Jam
WITA
18.00
18.30
19.00
20.00
20.30
21.00
Beban
KW
350
400
400
400
400
400
Putaran
Rpm
1500
1500
1500
1500
1500
1500
Frekuensi
Hz
50
50
50
50
50
50
Arus
Amp
615
639
639
650
650
650
Faktor beban
Cos φ
0.97
0.99
0.99
0.99
0.99
0.99
Tabel 6.3. daya mampu mesin sebelum perbaikan
Pemakaian HSD
Awal (A)
Akhir (B)
B-A
Hasil faktor kali
Flowmeter HSD
Liter × 10
2725.0
2823.6
98.6
986
kWh Produksi
kWh × 400
30585.5
30594.0
8.5
3400
SFC
Liter/kWh
0.2900
Tabel 6.4. pemakaian bahan bakar terhadap produksi kWh sebelum perbaikan.
2.      Setelah perbaikan.
Jam
WITA
18.00
18.30
19.00
20.00
20.30
21.00
Beban
KW
400
450
450
450
450
450
Putaran
Rpm
1500
1500
1500
1500
1500
1500
Frekuensi
Hz
50
50
50
50
50
50
Arus
Amp
623
677
687
669
663
666
Faktor beban
Cos φ
0.97
0.99
0.99
0.99
0.99
0.99
Tabel 6.5. daya mampu mesin setelah perbaikan
Pemakaian HSD
Awal (A)
Akhir (B)
B-A
Hasil faktor kali
Flowmeter HSD
Liter × 10
3000.6
3068.5
67.9
679
kWh Produksi
kWh × 400
30610.4
30616.8
6.4
2560
SFC
Liter/ kWh
0.2652
Tabel 6.6. pemakaian bahan bakar terhadap produksi kWh setelah perbaikan.
A
SFC sebelum perbaikan (Liter/ kWh)
0,2900
B
SFC sedudah perbaikan (Liter/ kWh)
0,2652
C
Jumlah A-B (Liter/ kWh)
0,0248
D
Harga HSD (Rp/Liter)
12.000
E
Jumlah C*D (Rp/kWh)
298
Tabel 6.7. tabel saving kWh yang didapatkan sebesar 298 Rp/ kWh.















BAB VII
KESIMPULAN
1.      Dari hasil pembongkaran serta perbaikan yang dilakukan pada pipa tekanan tinggi sisi RE mengalami kerusakan cukup berat dikarenakan banyak terjadi kebocoran pada pipa, diduga akibat getaran mesin serta injector  buntu menyebabkan terjadi kerusakan mekanis.
2.      Pipa tekanan tinggi yang dilas telah menurunkan SFC dari 0,2900 menjadi 0,2652, dan didapatkan saving kWh sebesar 298 Rp/ kWh. Selain itu, perbaikan tersebut telah menaikkan daya mampu dari 57,14% menjadi 64,28%.
3.      Sisi mesin yang sering mengalami gangguan pada pipa tekanan tinggi ialah pada sisi RE dibandingkan sisi LE.



















BAB VIII
TINDAKAN YANG DISARANKAN
1.      Pipa tekanan tinggi yang sudah dilas agar diganti yang baru, ditakutkan terjadi kebocoran lagi pada pipa tersebut.
2.      Untuk semua komponen pendukung sistem bahan bakar agar selalu dilakukan pemeliharaan dengan insentif sehingga efisiensi mesin selalu terjaga.
3.      Konstruksi pipa tekanan tinggi pada sisi RE agar  dibuat rapi sedemikian rupa seperti pada sisi LE sehingga permasalahan yang serupa tidak terjadi lagi. Atau, melapiskan selang atau karet pada pipa tekanan tinggi untuk mengurangi gesekan antar pipa.













REFERENSI
Arismunandar, W dan Kuichi Tsuda, 1983, Motor Diesel Putaran Tinggi, Paramudya Paramita, Jakarta.
Hari Amanto dan Daryanto, 1999, Ilmu Bahan, Bumi Aksara, Jakarta.
Karyanto E, 1986, Teknik Perbaikan, Penyetelan, Pemeliharaan, Trouble Shooting Motor Diesel, Pedoman Ilmu Jaya, Jakarta.
Mohamad Arifin, 2012, Rancang Bangun Alat Uji Pompa Injeksi Motor Diesel Multi Silinder, Jakarta.
Suharto, 1991, Manajemen Perawatan Mesin, Rimeka Cipta, Jakarta.
Sujanto, 1982, Pesawat kapal 1, Jakarta.
V.L Maleev, M.E. Dr.A.M dan Priambodo B, 1986, Operasi dan Pemeliharaan Mesin Diesel, Erlangga, Jakarta.
Yanmar Diesel, 1980. Buku Petunjuk Mesin Diesel Yanmar, PT Yanmar Indonesia, Jakarta.